Jumat, 20 Desember 2013

JANGAN MEREMEHKAN HAL KECIL (19 Desember 2013)

Pagi itu abah di kelas kita ngendika bahwa:
Orang itu jika sudah terbiasa malas maka dia akan lupa bahwa dia itu malas. dia tetap merasa benar walaupun dia salah.
contoh:
misalkan seorang jika sudah terbiasa atau mempunyai kebiasaan membeli jajan (snack) maka dia belum merasa puas jika dalam sehari itu dia belum membeli jajan, misalkan anak sekolah atau mahasiswa jika ada waktu istirahat dia pasti mencari warung atau kantin untuk membelinya. contoh lain:
seorang bapak yang mempunyai kebiasaan merokok dan mengopi, dia pasti setiap harinya akan mencari kopi/rokok di warung. walaupun sebenarnya dia bisa meminum kopi itu di rumah buatan istrinya, tapi karena kebiasaan jadi dia mencarinya di warung.

nah yang seperti ini biasanya mereka mengabaikan mereka menganggapnya itu bukan perbuatan yang salah, karena sudah menjadi kebiasaanya, dan yang akan merasakan resah adalah orang-orang terdekatnya.

lalu abah ngendika lagi,,,,
Karakter buruk itu jangan dibiasakan, yang namanya megganggu orang itu walaupun hanya sedikit itu harus dihilangkan.


ok kawan kurang lebih seperti itu abah ngendikanya pagi ini,,,semoga ada manfaat untuk semua. ini hanya coretanku sebagai cadangan bahwa ingatanku yang tak sempurna, jika suatu saat bukuku sudah membusuk kuharap blog ini masih segar mengingatkanku..aamiiin

Wallahu a'lamu bisshawab...wassalamu'alaikum

ROMANTISME TAHAJUDKU

*ketiaka suara Ahmad Sa'ud sudah berkeliling mengitari jendela, diiringi seok-seok langkah yang akrab lembut dan menakutkan, seketika itu lengkingan roda gerbang yang berdecitpun tak ingin ketinggalan merapat memenuhi tanda bahwa sosok ringkih yang mempunyai semangat baja telah terjaga menuju komplek-komplek membangunkan para santrinya yang tengah lelap dalam tidur manisnya tanpa merasa sedikitpun bersalah.
*************
aku terhentak dengan mata rapat, menggeragap dua Hp yang tengah lelah berteriak menderingkan puluhan alarm yang tak satupun orang menghentikannya...tanpa merasa berdosa kupaksakan dia menderingkan juz-Amma mp3 sekeras mungkin. sebagai tanda bahwa sudah ada kehidupan di kamarku, sebelum suara halus mengerikan itu menegur kami.
aghh,,krekk,krekk,krekk...ku lemaskan sendi-sendi di leher dan bahu yang barusaja scott jump. dengan melangkah bak pemabuk aku menggeragap tembok mencari sumbercahaya yang setidaknya bisa ku nyalakan. clickk ...pyarr.. aihhh perihnya mata ku buka, tertusuk cahaya lampu yang bersinar 12watt.
******************
sosok tua itu belum juga kembali, beliau masih mengajak tongkat kesayangannya untuk menyambangi komplek putra. sambil menuju perwudluan aku tak dapat membayangkan seperti apa gelincatannya anak-anak santri putra saat mendengar ketukan tongkat abah dan bunyi suara hp yang di genggam abah, yang jelas scott jump pasti ada di dada mereka.hihihi tak jauhlah denganku
***************
kuambil wudlu dan menyalakan semua lampu kamar yang ada dikomplek rumah pondokku berharap ada sosok lain yang menemaniku memakai gaun putih dan menari indah dibawah sinar bintang sebelum fajar.
satu-dua-tiga-- alhamdulillah sudah berjajar membentuk barisan cahaya menyusul di sampingku....
**************
abah kembali, gerbang berdecit lagi masih dengan iringan suara MP3 Ahmad Saud yang merdu.
kubuka laptop kutancap modem, ku tulis ini dan ku tandai teman-temanku.....click send dan bergegas menuju rumahSuci untuk jamaah shalat subbuh,,,

sekiannn....ceritaku pagi ini

Sabtu, 03 Agustus 2013

"Sowan"

adalah bahasa jawa yag artinya berkunjung, namun dalam konteks pesantran sowan adalah budaya berkunnjung atau berpamitan ke"ndalem" rumah kyai. hari ini saya berniat untuk sowan ke ndalemnya abah kyai, karena nanti saya mau mudik ke kampung. yang menjadi catatan saya adalah budaya sowan saya yang bisa dikatakan masih ancur dan saru, masih teeringat waktu masih awal-awal nyantri saya sowan dengan sikap yang sama skali tidak menunjukan sikap seorang santri saya bersikap bergaya seorang rock'n roll bagaimana tidak ketika saya sowan saya selalu menggubakan bahasa semaunya sendiri dan selalu bercanda(oow dikira pakn yai itu badut apa?)...dan lagi yang masih tak bisa kulupakan sewaktu saya berbicara denga pak yai setiap kata yang keluar dari mulut itu diiringi dengan "HeHE" seperti itu, bahkan sampai-ssampai pak yai dan bu yainya itu bilang "lho kok ada hehe hehenya sih"...lambat laun saya makin kesini mualai sadar bahwa sebelum-sebeluya saya itu parah sekali manner saya itu nol...dan sekarang alhamdulillah saya mulai sadar dan mulai tahu juga mulai belajar unntuk lebih baik dan sopan lagi..karena kata abbah yai "BUAH DARI ILMU ADALAH SOPAN SANTUN"...untuk itu isa di ukur tingkat ilmu seseorang itu dari sikapnya..wah dulu saya memang orang yang sangat tidak mengerti akan hal itu. namun alhamdulillah setelah saya tinggal di AN-Najah saya mulai terbuka hatinya....hemmm begini dulu iia curhat saya selama menyantri...lain kali semoga bisa di sambug dengan kisah yang manfaah....sejatinya yang saya rasakan belajar paling indah adalah nyantri....karena pelajaran yang didapat adalah seluruhnya pelajaran untuk hidup...hidup yang tertata tentunya...salam santri,,,, :)